Friday, February 6, 2009

Meraih Matahari

Hari yang lebih bahagia. Penuh berganda dan berbunga-bunga. Sepanjang minggu yang harum

Maaf, itu tulisan semalam yang tak sempat saya habiskan. Perasan itu bisa berubah-ubah. Yang pasti, Jumaat saya tidak begitu menggembirakan.

Silap saya jika menelah menjelang hari-hari terakhir di sini bisa memberi saya (tak banyak pun sedikit jadilah) satu perasaan yang indah, oh- saya pasti kenangan bisa menyemarakkan lagi hubungan. Bayangkan lagi sepuluh tahun anda akan bertemu kembali dengan si polan-si polan.

"Ingat bila kamu tersemburkan kopi ke mukaku?".

"Ya, ya- lucu sekali waktu itu ya. Hampir merah padam mukaku menahan malu!".

Namun, tidak semua yang dari kita akan melalui yang indah-indah. Samada sedar atau tidak, memori juga bisa terencat dengan calar-calar yang tidak sepatutnya.

"Pahit, tapi harus belajar untuk melepaskan...".

Begitu sukar rupanya menjadi individu yang optimis. Anda mungkin seorang yang mudah didekati, namun tanya kembali diri sendiri, "Adakah saya disenangi?".

Kadang saya berfikir, kenapa ada antara kita yang tidak bisa berubah? Sukar?

Zaman kanak-kanak saya juga bukanlah sesuatu yang menggembirakan. Penuh momen pahit yang adakalanya tidak begitu enak untuk diceritakan di sini. Impaknya terlalu besar sehingga mampu merubah jatidiri dan pemikiran. Pesan saya, elakkan dari menjadi individu yang terlalu kompleks atau ada bisa keseorangan sepanjang hayat.

"Pernahkah kau bermimpi, berada di tempatku...".

Itu kata Siti. Memetik lirik yang sama, terasa sukar untuk saya jelaskan perasaan yang saya lalui. Mungkin ada yang bisa mengerti namun berapa kerat yang sudi memahami.

Saya cuba meraih matahari. Meskipun cahayanya terik menyilau pandangan, namun masih gagal untuk saya genggam.

Secara logiknya, selaku dewasa yang sudah pintar mengatur kehidupan, saya selayaknya bisa memilih kehidupan yang saya mahukan, dengan siapa untuk berkawan, ke mana-mana, dan secara logiknya juga, tiada siapa harus menyekat pandangan-pandangan, atau sebarang perlakuan, samada salah atau benar, kerana menjadi dewasa itu bebas. Tidak perlu tekanan yang menyusahkan.

Tiap kita mahukan sesuatu yang aman. Pandang ke langit depan, ya yang berwarna biru laut itu (menolak faktor buta warna yang tidak berapa serius), nah apa yang anda lihat sekarang- kedamaian bukan?

Mengapa saya tidak bisa mendapatkan yang itu?

Stabuxguy.

2 comments:

Anonymous said...

soon you will get that "sunshine"...soon....soon....

-the day I found my sunshine-

@rep said...

laling.. bila nak ronggeng sama2.. windu kat u

Featured Post

Coronavirus - Saat Getir Malaysia dan Jenaka Cik Kiah Yang Trending!

Jumaat, 27hb Feb 2020 10.25 malam Assalamualaikum... Ralit dari pagi, banyak juga hal-hal di guesthouse yang perlu saya ...